·
Berikan contoh sebelum nasehat
Mengapa? Sebab anak belajar dari
yang dilihat bukan dari yang hanya di dengar.
Karena kalau hanya ceramah, seringkali
justru tidak didengarkan.
Misalnya, ketika Anda ingin anak
suka makan sayur.
Dalam kasus seperti ini jangan
berikan ceramah sementara Anda sendiri makan junk food.
Justru perlihatkan jika Anda sendiri
menikmati santapan sayur langsung di depan anak, agar dengan senang hati dia
mengikutinya.
·
Berikan pengalaman, bukan sekedar
barang
Dari pada selalu memberikan anak
mainan atau uang, lebih baik ganti kedua benda tersebut dengan pengalaman seru
yang menyenangkan.
Misalnya, ketika anak berhasil
mendapatkan rangking di kelas, ajak anak untuk pergi ke kebun binatang.
Ajak anak berkeliling untuk melihat
aneka binatang yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Memberi pengalaman justru bisa lebih
dikenang dan bisa menjadi bekal berharga di masa depannya.
·
Batasi penggunaan gadget
Batasi penggunaan gadget.
Anda bisa menggantinya dengan
aktivitas sensorik.
Aktivitas sensorik meliputi kegiatan
yang akan menstimulasi indra anak, seperti merasakan, melihat, mendengar, menyentuh
serta berhubungan dengan gerak dan keseimbangan.
Manfaat dari pengalaman sensorik
sangat banyak.
Mulai dari melatih perkembangan
otak, melatih regulasi diri, membantu perkembangan bahasa hingga meningkatkan
bonding antara orang tua dan anak.
Contoh kegiatan sensorik antara lain
dengan bermain pasir, bermain play-dough dan sebagainya.
·
Buatlah perencanaan yang baik
Poin yang tidak kalah penting adalah
membuat perencanaan yang baik dan terukur.
Maksudnya, Anda tahu ke depannya
akan mengatur keluarga seperti apa dan bagaimana, anak akan di sekolahkan di
mana dan lain sebagainya.
Agar perencanaan bisa tercapai,
pastikan juga Anda juga memperhatikan faktor pendukungnya.
Misalnya, menyiapkan tabungan dan
berinvestasi untuk menunjang masa depan anak.
Jangan lupa untuk mendiskusikan hal
ini dengan pasangan.
·
Biarkan anak mencoba berbagai hal
Beri kesempatan anak untuk mencoba
hal-hal baru.
Jangan batasi ruang geraknya dan selalu
dukung yang dilakukannya.
Yang penting, pastikan hal itu tidak
berbahaya bagi anak maupun orang lain.
Biarkan anak Anda merasa gagal atau
salah, sebab pengalaman itu yang akan membentuk karakter anak untuk menjadi
lebih baik ke depannya.
Sebaliknya, bila Anda
sedikit-sedikit melarang atau cepat-cepat membantu anak saat dia sedang gagal,
justru bisa mematikan rasa berjuang anak.
·
Tidak membandingkan hidup dengan
orang lain
Jangan membandingkan hidup Anda dan
keluarga lain.
Terlebih di zaman sekarang,
memungkinkan kita untuk mudah sekali berbagi dan melihat hidup orang lain di
media sosial.
Termasuk soal pilihan parenting atau
pengasuhannya.
Sebenarnya yang Anda lihat tidak
sepenuhnya menggambarkan keadaan sesungguhnya.
Kehidupan orang lain bisa saja kelihatan
baik, padahal belum tentu.
Tetaplah bersyukur dan jaga dengan
baik apa-apa yang kita miliki saat ini.
Kenapa Parenting Itu Penting?. .
Karena ilmu inilah yang membuat orang tua paham bagaimana mendidik, mengasuh dan membimbing anak dengan baik dan tepat. Maka, jangan salahkan anak kalau dia jadi nakal dan susah diatur… Bisa jadi karena pola asuh Anda kepada anak kurang tepat… Semua ada ilmunya…
Memperkenalkan "50 EBOOK SPESIAL PARENTING ANAK"
Berisi 50 tips parenting/ pola asuh anak yang mudah dipahami dan dipraktekkan.
Untuk siapa ebook ini dibuat dan Materi apa saja yang didapat?. selengkapnya silahkan simak DISINI
Sampai jumpa kembali di artikel selanjutnya yaa ...
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)
0 Komentar