AJARI ANAK TENTANG IMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLOH
- Ajarkan mengenai fisik atau ciri-ciri Malaikat
- Maksud penjaga dan tentara dari ayat ini adalah Malaikat
Ketika seorang anak pertama kali lahir ke dunia dan melihat apa yang ada di dalam rumah dan sekelilingnya, tergambar dalam benaknya sosok awal dari sebuah gambaran kehidupan. Bagaimana awalnya dia harus bisa melangkah dalam hidupnya di dunia ini. Jiwanya yang masih suci dan bersih akan menerima segala bentuk apa saja yang datang mempengaruhinya. Maka sang anak akan di bentuk oleh setiap pengaruh yang datang dalam dirinya. Dalam hal ini Imam Ghozali mengatakan, "Bayi itu merupakan amanat bagi kedua orang tuanya, hatinya suci dan bersih. Jika dibiasakan dan diajarkan kebaikan, ia akan tumbuh dengan kebiasaan, pengajaran, dan berbahagia di dunia dan di akhirat”.
Berbicara tentang kebiasaan anak, maka hal ini tidak akan terlepas dari yang namanya orang tua. Karena orang tua sebagai lingkungan keluarga, adalah lembaga pendidikan pertama kali untuk anak.
Dengan demikian orang tua harus berusaha semaksimal mungkin agar anak mendapatkan pendidikan agama yang baik dan terbiasa melaksanakannya. Berbicara tentang terbiasa melaksanakan berarti menyangkut metode keteladanan, metode keteladanan dalam pembiasaan merupakan suatu metode yang digunakan untuk merealisasikan tujuan pendidikan dengan memberi contoh keteladanan yang baik kepada anak, agar mereka dapat berkembang, baik fisik maupun mental, dan memiliki akhlak yang baik dan benar.
Keteladanan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pendidikan ibadah, akhlak, kesenian dan lain-lain. Dan dalam hal ini untuk pertama kalinya, perilaku orang tua akan memberikan pengaruh yang besar bagi tingkah laku anak. Oleh karena itu, kunci akhlak anak sebenarnya ada pada orang tuanya, bagaimana orangtuanya mampu memberikan contoh dan teladan yang baik bagi anaknya. Jika orang tuanya memberikan contoh yang buruk, maka si anak tidak akan jauh dari apa yang dia lihat dari contoh tersebut, begitu juga sebaliknya.
Agar anak memiliki aqidah yang lurus sejak dini, maka sejak kecil ia harus dididik tentang aqidah yang benar. Salah satunya dengan mengajarkan rukun iman pada anak. Anak tidak cukup diajari untuk menghafalnya, tetapi juga perlu diberi penjelasan dengan bahasa yang ia pahami.
Sampaikan kepada anak bahwa iman kepada Malaikat adalah wajib, dan membenarkan keberadaan mereka adalah suatu keharusan. Malaikat adalah hamba-hamba Alloh yang mulia, yang bertasbih siang dan malam dengan tidak bosan, tidak menyombongkan diri dari keta’atan dan ibadah kepada Alloh, bahkan mereka takut kepada-Nya.
Mungkin yang menjadi pertanyaan kita selama ini menanyakan “Mengapa kita harus beriman pada Malaikat, padahal kita tidak bisa melihatnya?. Jawabannya adalah, sebagai bentuk kepatuhan kita kepada yang menciptakan kita, yaitu Alloh, Alloh telah memerintahkan kita beriman kepada para Malaikat-Nya, maka wajib bagi kita untuk mengimaninya, sekalipun kita tidak bisa melihat wujudnya. Malaikat yang dimaksud di sini bukanlah sekedar dongeng negeri antah berantah. Ia adalah makhluk ciptaan Alloh yang wajib kita yakini dan memang benar
Ajarkan mengenai fisik atau ciri-ciri Malaikat
Jelaskan kepada anak-anak kita mengenai fisik atau ciri-ciri Malaikat, dan apa yang membedakannya dengan makhluk lainnya sesuai dengan apa yang telah diberitakan di dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits Rosululloh.
Pertama. Ceritakan kepada anak kita mengenai bahan baku penciptaan Malaikat. Malaikat diciptakan Alloh dari cahaya, dan itu merupakan sebuah keistimewaan. Bukankah cahaya itu indah, dicari oleh semua orang, dan sangat kita butuhkan. Bandingkan dengan jin dan setan yang diciptakan dari api. Bahan bakunya saja sudah panas dan menyeramkan, tentu rasanya tidak enak. Sedangkan Nabi Adam diciptakan dari tanah, dan kita tercipta dari air mani. Kita semua akan kembali kepada tanah karena nenek moyang kita dari tanah.
Kedua. Beritakan kepada anak kita pula mengenai ciri-ciri Malaikat. Yaitu dengan berkata, Malaikat mempunyai sayap, yang jumlahnya berbeda-beda antara Malaikat satu dengan yang lainnya. Ada yang berjumlah 2, 3, 4, atau berapapun sesuai dengan kehendak Alloh. Contoh, Malaikat Jibril memiliki lebih dari 4 sayap, yaitu 600 sayap, dimana satu sayap panjangnya seperti
yang Ketiga. Beritakan kepada anak-anak kita mengenai jumlah Malaikat yang tidak dapat dihitung. Dalam Qur’an Surat Al-Muddatstsir ayat 31 Alloh berfirman,
“Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari Malaikat, dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin,
dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orang-orang Mukmin itu tidak ragu-ragu, dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan, "Apakah yang dikehendaki Alloh dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?". Demikianlah Alloh membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Robbmu melainkan Dia sendiri. dan Saqor itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia”.
Maksud penjaga dan tentara dari ayat ini adalah Malaikat
Di langit yang sedemikian luasnya ini, terdapat satu Malaikat di setiap jarak empat jari kita, kurang lebih 7 centi meter. Ini baru yang di langit, padahal ada Malaikat yang turun naik ke bumi pula.
Sifat paling menonjol dari Malaikat adalah selalu patuh terhadap segala perintah Alloh dan larangan-Nya, tidak pernah membangkang, apalagi berbuat maksiat. Sedangkan kita manusia lebih sering tidak ta’at kepada Alloh ketimbang kepatuhannya. Malaikat adalah makhluk yang selalu bertasbih kepada Alloh, dan tidak pernah merasa bosan dan lelah.
Tiap Malaikat punya tugas masing-masing. Ada Malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu kepada para rosul. Ada Malaikat Mikail yang bertugas menurunkan hujan dan menyebarkannya. Ada Malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa, yang tidak pernah meleset barang sedikitpun. Ada Malaikat yang selalu siap mencatat baik buruknya perbuatan kita setiap saat.
Ada sebagian Malaikat yang tugasnya berkeliling ke majelis-majelis ilmu dan majelis dzikir lalu menurunkan ketentraman di dalamnya.
Ada juga Malaikat yang bertugas menjaga manusia, sehingga kalau ada bencana yang semestinya ditimpa, ia jadi selamat karena satu dua kesolehannya. Ada pula Malaikat yang bertugas menanyai manusia di alam kubur, “Siapa tuhanmu?”. Dan seterusnya. Kita jelaskan pula buah beriman kepada Malaikat. Diantaranya yaitu.
Pertama. Menjadikan kita lebih sadar bahwa Alloh Maha Besar. Malaikat jibril saja sayapnya sebesar itu, bagaimana dengan yang menciptakan Malaikat?.
Kedua. Menjadikan kita semakin berhati-hati dalam bertindak, berucap. Ada Malaikat yang setia mencatat baik buruk kita. Hal ini sangat penting untuk anak. Jangan sampai anak mengerjakan kebaikan, melaksanakan sholat, ngaji, dan lain sebagainya hanya karena takut pada orangtuanya atau hal lainnya yang merusak ibadah itu sendiri. Karena jika demikian, anak akan meninggalkan perbuatan wajib maupun perbuatan baik itu ketika tidak diawasi oleh orangtuanya.
Ketiga. Menjadikan kita semakin tegar melaksanakan kebaikan meskipun banyak orang mencibir. Ingatan akan selalu ada Malaikat yang mencatat ini sangat penting ketimbang mengingat dan mengharap pujian dari manusia.
Keempat. Menjadikan kita semakin siap menghadapi maut. Karena teringat bahwa Malaikat maut tidak pernah luput dan salah waktu, tempat dan sebab musabab kematiannya.
Juga beri tahu kepada anak bahwasanya Para Malaikat tidak masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar bernyawa. Malaikat juga menolong orang-orang yang beriman dengan izin Alloh dan memberi syafaat bagi orang-orang yang beriman dan bertauhid di hari Kiamat dengan izin Alloh . Satu lagi, Malaikat bukanlah perempuan sebagaimana yang disangka orang-orang kafir. Keimanan kepada Malaikat bisa berimbas pada kebaikan akhlak. Tekankan pada diri anak, bahwa para Malaikat selalu mengawasi kita, mencatat amal dan ucapan kita, sebagaimana firman Alloh di dalam Qur’an Surat Qof ayat 18.
“Tidaklah satu ucapan pun diucapkan kecuali ada Malaikat yang mengawasi dan mencatatnya”.
Dari pembahasan pada edisi kali ini, tentu kita dapat mengambil faidah dan pelajarannya, bagaimana pentingnya kita sebagai orang tua untuk mengenalkan Malaikat-Malaikat Alloh kepada anak-anak kita sejak dini, khususnya Malaikat-Malaikat yang wajib diketahui sesuai apa yang telah termaktub di dalam Al-Qur’an. Tujuannya, agar menjadi ilmu pengetahuan anak itu sendiri, jadi jika ada yang memberikan kabar atau berita yang salah dan menyelewengkan, si anak akan dengan sendirinya mengetahui dan menyadarinya akan hal yang salah dan telah diselewengkan tersebut.
Demikianlah pembahasan kita pada edisi kali ini, mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajaran dan hikmahnya, terlebih kita bisa menerapkannya dalam mendidik anak-anak kita. Dan juga semoga kita diberikan kesemangatan dan kelancaran dalam membina anak-anak kita menjadi anak-anak yang shalih dan sholihah. Aamiin. Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.
Kenapa Parenting Itu Penting?. .
Karena ilmu inilah yang membuat orang tua paham bagaimana mendidik, mengasuh dan membimbing anak dengan baik dan tepat. Maka, jangan salahkan anak kalau dia jadi nakal dan susah diatur… Bisa jadi karena pola asuh Anda kepada anak kurang tepat… Semua ada ilmunya…
Memperkenalkan "50 EBOOK SPESIAL PARENTING ANAK"
Berisi 50 Ebook tips parenting/pola asuh anak yang mudah dipahami dan dipraktekkan.
Untuk siapa ebook ini dibuat dan Materi apa saja yang didapat?. selengkapnya silahkan simak DISINI
Sampai jumpa kembali di artikel selanjutnya yaa ...
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)
0 Komentar