Pola Asuh Anak Secara Islami Dalam Menciptakan Generasi Hebat
Pola Asuh Anak Secara Islami Dalam Menciptakan Generasi Hebat
Anak bukan hanya anugerah dari Allah SWT saja, tetapi juga titipan-Nya yang harus dijaga dengan baik. Kenapa? Sebab, mereka kodratnya adalah suci dan bersih.
Baik buruknya akhlak mereka tegantung pada orang tua yang mengasuhnya. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” ( HR. Al-Bukhari).
Orang tua bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya, mengajari, mengarahkan, dan mendidik. Pola asuh yang baik akan menghasilkan kompetensi keimanan, kompetensi akhlak (moral), kompetensi fisik-motorik, kompetensi akademik, dan kompetensi sosial-emosi.
Dengan begitu, pengasuhan anak sesuai dengan anjuran Islam sehingga kelak, anak-anak menjadi generasi hebat.
1. Anak-anak Usia 0-6 tahun.
Pada tahap ini, Rasulullah SAW menyuruh kita untuk memanjakan, mengasihi dan menyayangi anak tanpa batas. Berikan mereka kasih sayang dengan bersikap adil. Tidak boleh memukulnya saat mereka lakukan kesalahan.
Anak-anak pun akan merasa aman karena mereka tahu, (ibu bapak) selalu ada di sisi mereka setiap waktu.
2. Anak-anak Usia 7-14 tahun.
Pada tahap ini orang tua harus menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab kepada anak-anak. Rasulullah Saw., bersabda, “Perintahlah anak-anak kamu supaya mendirikan shalat ketika berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat ketika berumur sepuluh tahun dan asingkanlah tempat tidur di antara mereka (lelaki dan perempuan).” (HR.Abu Dawud).
Pukulan bukanlah untuk menyiksa, hanya sekadar untuk mengingatkan anak-anak. Sehingga, anak-anak akan lebih bertanggung jawab pada setiap perintah terutama dalam mendirikan sholat. Ini adalah waktu yang tepat bagi orang tua untuk membangun kepribadian dan akhlak anak-anak mengikut acuan Islam.
Baca juga : Seperti Ini Tips Mendidik Anak Yang Tepat Di Era Digital
3. Anak-anak Usia tahun.
Pada tahap remaja yang penuh sikap memberontak. Pada tahap ini, orangtua sebaiknya mendekati anak-anak dengan berteman tau berkawan dengan anak-anak. Sering berkomunikasi dengan mereka tentang sesuatu yang mereka hadapi.
Jadilah pendengar yang setia kepada mereka. Jangan memarahi anak-anak tetapi gunakan pendekatan. Mereka tidak akan terpengaruh untuk keluar rumah untuk mencari kesenangan lain karena kebahagian dan kesenangan sudah ada di rumah bersama keluarga.
Sampai jumpa kembali di artikel selanjutnya yaa ...
Silahkan Share Ke Sosial Media Anda :)
0 Komentar